Instrumentation Circuit




1. Tujuan [Kembali]
  • Mengetahui prinsip kerja dari rangkaian instrumental.
  • Mengetahui komponen rangkaian Instrumentation Circuits

2. Alat dan Bahan [Kembali]
  • Baterai, sebagai sumber arus listrik.


  • Kapasitor, sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik.
          



                                                                                                    


  • Potensiometer, salah satu jenis resistor yang nilai resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Secara struktur, potensiometer terdiri dari 3 kaki terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.


  • Resistor, sebagai pembagi, pembatas, dan pengatur arus dalam suatu rangkaian.
 
Resistor 1k Ohm 

Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna : 
      1. Masukan angka dari kode warna gelang pertama. 
      2. Masukan angka dari kode warna gelang kedua. 
      3. Masukan angka dari kode warna gelang ketiga. 
      4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n), ini merupakan nilai toleransi dari resistor.
 
  • Ground, berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi.
  • Op-Amp, berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas.


  • Dioda (Diode), komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan digunakan untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.




     


3. Dasar Teori [Kembali]
  • DC Milivoltmeter
    Gambar 15.25 menunjukkan op-amp 741 yang digunakan sebagai penguat dasar dalam dc millivoltmeter.  Amplifier menyediakan meter dengan impedansi input tinggi dan faktor skala yang hanya bergantung pada nilai dan akurasi resistor. Analisis rangkaian op-amp menyediakan fungsi transfer rangkaian:


 Gambar 15.25 Op-amp DC millivoltmeter

    Misalnya ubah Rf ke 200 kO, maka akan dihasilkan faktor skala rangkaian:

    Membuat millivoltmeter dibutuhkan op-amp, beberapa resistor, dioda, kapasitor, dan pergerakan meter.


  • AC Millivoltmeter
        Contoh lain dari rangkaian instrumentasi adalah ac millivoltmeter yang ditunjukkan pada     Gambar 15.26.

 
Gambar 15.26 AC millivoltmeter using op-amp

    Fungsi transfer sirkuit adalah:

    yang muncul sama dengan dc millivoltmeter, kecuali bahwa dalam hal ini sinyal yang ditangani adalah sinyal ac.

  • Display Driver




Gambar 15.27 Display driver circuits: (a) lamp driver; (b) LED driver

        Gambar 15.27 menunjukkan sirkuit op-amp yang dapat digunakan untuk menggerakkan tampilan lampu atau tampilan LED.

  • Instrumentations Amplifier
  •     Sebuah rangkaian yang menyediakan output berdasarkan perbedaan antara dua input (kali faktor skala) ditunjukkan pada Gambar. 15.28. Potensiometer digunakan untuk memungkinkan penyesuaian faktor skala rangkaian. Ketika tiga op-amp digunakan, IC op-amp quad-tunggal adalah semua yang diperlukan (selain komponen resistor).

Gambar 15.28 Instrumentation amplifier

        Tegangan output dapat ditunjukkan : 


        sehingga output bisa didapat dari :


4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]
  • Rangkaian DC Millivoltmeter
    Baterai sebagai sumber tegangan input. Tegangan dialirkan ke resistor kemudian ke op-amp yang digunakan sebagai penguat dasar, sehingga didapatkan tegangan output yang lebih dari tegangan input yang berupa DC.
  • Rangkaian AC MilliVoltmeter
    Sumber ac digunakan sebagai input. Tegangan tersebut kemudian dialirkan ke resistor kemudian ke op-amp yang berfungsi sebagai dasar sehingga didapatkan tegangan ouput yang lebih kuat yang berupa tegangan AC.
  • Rangkaian Display Driver
    Rangkaian opamp dapat digunakan untuk mengendalikan lampu atau LED. Saat input non-inverting dan menghasilkan Output di terminal 1 bernilai saturasi positif maka lampu akan menyala jika transistor konduktor.
  • Rangkaian Instrumantations Amplifier
    Op-Amp non inverting memiliki masukan yang dibuat melalui input non inverting. Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan tegangan inputnya.

5. Bentuk Rangkaian [Kembali]



Gambar Rangkaian 15.25



Gambar Rangkaian 15.26




Gambar Rangkaian 15.27


Gambar Rangkaian 15.28


6. Video [Kembali]



Video Rangkaian 15.25




Video Rangkaian 15.26




Video Rangkaian 15.27 (a) 



Video Rangkaian 15.27 (b)




Video Rangkaian 15.28


7. Contoh Soal [Kembali]
  • Contoh 15.11
        Hitung ekspresi tegangan keluaran untuk rangkaian Gambar 15.29.



Gambar 15.29 Rangkaian untuk contoh 15.11

        Solusi
        Tegangan keluaran dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan 15.12



  • Problem 13
         Hitung arus keluar Io pada rangkaian 15.56

        Solusi




  • Problem 14
        Hitung Vo pada rangkaian 11.56 


        Solusi 


Pilgan


1.

Hitunglah nilai tegangan output dari rangkaian di atas ...

A. 15(V2-V1)

B. 21 (V2-V1)

C. 12(V1-V2)

D. 21(V1-V2)

Jawaban : D



2.


Hitunglah nilai arus output dari rangkaian di atas...

A. 0.25 mA

B. 0.5 mA

C. 0.75 mA

D. 1.0 mA

 

Jawaban : B



8. Link Download [Kembali]





Posting Komentar

0 Komentar